Tag Archives: Kant

Zum Ewigen Freiden, Perdamaian Abadi Dunia Kant


“Kondisi perang akhirnya akan membawa manusia pada satu kondisi di mana mereka memimpikan keadaan damai. Mereka menyebar ke berbagai penjuru dunia, mencari kedamaian atas tuntunan perang di bawah bimbingan alam…” Immanuel Kant (Zum Ewigen Frieden, 1795)

Muqaddimah
Orang lebih sering melihat Kant sebagai seorang moralis dan kritikus pengetahuan, daripada politikus yang menghasilkan sebuah mahakarya pemikiran politik. Kant lebih cenderung dikenal karena buku-buku kritik dan metafisiknya daripada buku politiknya, yang termaktub dalam Zum Ewigen Freiden. Padahal, ide politik Kant tak dapat dipungkiri telah menjadi satu sindrom yang telah menggejala di seluruh dunia. Sebuah sindrom universalitas manusia, yang menjadi salah satu pijakan bagi gerakan Humanisme internasional saat ini. Namun, di sini anda tak akan menemukan pembahasan tentang gerakan humanisme lebih lanjut. Tema yang akan dibicarakan akan lebih difokuskan pada pemikiran politik Kant itu sendiri. Tema ini menjadi topik utama di pembahasan kali ini bukan karena keunggulannya di antara pemikiran Kant yang lain. Semua pemikiran Kant tentu memiliki keunggulan-keunggulan dengan spesifikasi yang berbeda-beda. Jadi, tema ini diangkat hanya untuk melihat bagaiamanakah konsep politik yang ditawarkan Kant itu. Apakah konsep politik yang diberikan Kant berupa konsep politik yang mengagungkan kebebasan individu seperti yang ditawarkan Locke, ataukah sebuah konsep yang menjadi bayang-bayang pemikiran politik Machiavelli yang menjunjung absolutitas sebuah kekuasaan? Pemikiran Kant akan segera nampak setelah satu-persatu bagian-bagian dari konsep politiknya dibedah. Pembahasan pertama akan menampakkan sebuah bidang besar yang berisi tentang konsep awal perdamaian pada tataran masyarakat lokal hingga taraf dunia. Di sini akan dijelaskan bagaimana perdamaian itu muncul dan dipertahankan. Pembahasan kedua akan sedikit membicarakan relevansi pemikiran Kant ke dalam realita kekinian, dalam masyarakat yang sudah mengglobal. Continue reading →